CeritaLegendaBawang Merah dan Bawang Putih
bawang merah dan bawang putih sumber gambar kompasiana.com |
Legenda Bawang Merah dan Bawang - Dahulu kala, ada sebuah keluarga yang hidup bahagia. Mereka memiliki seorang puteri yang diberi nama bawang putih. Namun pada suatu hari, ibu bawang putih jatuh sakit dan akhirnya meninggal. Setelah kejadian itu, bawang putih hidup sendiri dengan ayahnya. Ayah bawang putih adalah seorang pedagang yang sering bepergian jauh. Karena tak tega meninggalkan bawang putih sendirian di rumah, akhirnya ayah bawang putih memutuskan menikah lagi dengan seorang janda. Janda tersebut memiliki satu anak yang diberi nama bawang merah.
Sebenarnya niat ayahnya adalah agar bawang putih tak kesepian dan memiliki teman yang membantunya di rumah. Namun ternyata, ibu dan kakak tiri bawang putih memiliki sifat yang jahat. Mereka bersikap baik pada bawang putih hanya ketika ayahnya ada bersamanya. Namun ketika ayahnya pergi berdagang, mereka menyuruh bawang putih mengerjakan segala pekerjaan rumah seperti seorang pembantu. Ternyata kemalangan bawang putih belum berhenti sampai disitu, selang beberapa waktu, ayah bawang putih juga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Kini, ibu tiri dan bawang merah bersikap semakin jahat pada bawang putih. Bahkan
waktu beristirahat bawang putih juga semakin terbatas. Tiap hari dia harus
melayani semua kebutuhan bawang merah dan ibu tirinya. Sampai disuatu pagi
ketika bawang putih mencuci di sungai, tanpa disadari salah satu selendang
kesayangan bawang merah hanyut. Ketika sampai rumah, bawang merah memarahi
bawang putih karena selendangnya tak dia temukan. Dia menyuruh bawang putih
mencari selendang itu dan tidak boleh pulang sebelum menemukanya. Akhirnya,
bawang putih menyusuri sungai untuk mencari selendang itu. Hingga larut malam,
selendang itu belum juga dia temukan. Ketika tengah menyusuri sungai, bawang
putih nelihat sebuah gubuk, ternyata gubuk itu dihuni oleh seorang nenek
sebatang kara. Bawang putih akhirnya meminta izin untuk menginap
semalam.
Nenek itu cukup baik hati, dia mempersilahkan bawang putih untuk
menginap. Nenek itu juga menanyakan perihal tentang bawang putih, dan bagaimana
dia sampai di tempat itu. Bawang putih pun menceritakan nasib yang dialaminya,
hingga nenek yang mendengar itu merasa iba. Ternyata, selendang yang dicari
bawang putih ditemukan oleh si nenek. Dan nenek itu mau menyerahkan selendang
itu dengan syarat bawang putih harus menemaninya selama seminggu. Bawang putih
menerima tawaran itu dengan senang hati.
Waktu seminggupun berlalu, dan
kini waktunya bawang putih untuk pulang. Karena selama tinggal disitu bawang
putih sangat rajin, nenek itu memberikan selendang yang dulu dia temukan dan
memberi hadiah pada bawang putih. Dia disuruh memilih diantara dua buah labu
untuk dia bawa. Awalnya bawang putih ingin menolak, namun karena ingin
menghormati pemberian, bawang putih akhirnya memilih labu yang kecil dengan
alasan takut tak kuat membawanya. Dan nenek itu hanya tersenyum mendengar alasan
itu.
Setelah itu, bawang putihpun segera pulang dan menyerahkan selendang itu pada
bawang merah. Setelah itu dia segera ke dapur untuk membelah labu dan
memasaknya. Namun betapa terkejutnya dia, karena ketika labu itu dibelah,
ternyata labu itu berisi emas permata yang sangat banyak. Secara tak sengaja,
ibu tiri bawang putih melihatnya dan langsung merampas semua emas itu. Bukan
hanya itu, dia juga memaksa bawang putih untuk menitakan dari mana dia mendapat
labu ajaib itu. Bawang putihpun menceritakan semua kejadian yang
dialaminya.
Mendengar cerita bawang putih, muncul niat jahat di benak ibu
tiri yang serakah itu. Esok paginya, dia menyuruh bawang merah untuk melakukan
hal yang sama seperti yang silakukan bawang putih, dia berharap akan bisa
membawa pulang labu yang lebih besar sehingga isinya lebih
banyak.
Singkat cerita, bawang merah yang malas itu tiba di gubuk nenek,
dan diapun tinggal disitu selama seminggu. Namun karena sifatnya yang pemalas,
dia hanya bermalas-malasan saja dan tidak mau membantu pekerjaan si nenek. Dan
ketika sudah waktunya pulang, diapun di suruh memilih labu sebagai hadiah. Tanpa
fikir panjang, dia langsung mengambil labu yang besar dan segera berlari pulang
tanpa mengucapkan terimakasih.
Setelah tiba dirumah, ibunya sangat senang
melihat anaknya membawa labu yang sangat besar. Dia berfikir pasti emas di
dalamnya cukup banyak. Karena tak ingin diketahui oleh bawang putih dan takut
jika bawang putih minta bagian, mereka menyuruh bawang putih mencuci disungai.
Setelah itu mereka masuk kamar dan menguncinya dengan rapat.
Dengan tak
sabar, mereka segera membelah labu itu. Namun diluar dugaan, bukan emas yang ada
didalamnya. Melainkan labu itu dipenuhi ular, kalajengking, kelabang, dan
berbagai hewan berbisa. Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan
menggigit kedua anak dan ibu serakah itu. Mereka tak mampu kabur, karena pintu
kamar mereka kunci rapat dan mereka tutup dengan lemari dari dalam. Akhirnya,
mereka mati di dalam kamar bersama keserakahan mereka. Setelah mereka mati,
hewan-hewan berbisa itu kenyap tak berbekas. Demikian dongeng singkat yang saya
ceritakan mengenai cerita anak
bawang merah bawang